Jumat, 19 Oktober 2012

CARA BERTANAM DI LAHAN SEMPIT


Semakin meningkatnya jumlah penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan akan pangan, sandang dan tempat tinggal. Dengan meningkatnya berbagai hal itu, menyebabkan lahan pertanian maupun lahan-lahan  yang belum digunakan dialihfungsikan menjadi pemukiman, industri sampai perkantoran dan pusat bisnis. Lahan-lahan penduduk yang awalnya luas, karena adanya percepatan pertumbuhan keadannya semakin menyempit. Sudah jarang orang yang memiliki pekarangan yang luas. Apalagi masyarakat perkotaan, terkadang untuk menaruh satu buah pot saja tidak muat lahannya.
Untuk menyikapi dan mengatasi masalah tersebut, tidaklah perlu dikuatirkan. Sekarang (maksudnya sudah lama) diperkenalkan suatu metode bercocok tanam yang merupakan pemanfaatan lahan sempit terutama di kota-kota. Di desa pun, hal ini bisa dilakukan, terutama sebagai upaya untuk intensifikasi dan diferensiasi pertanian. Bisa juga dilakukan sebagai hobi, untuk penyejuk mata dan hati juga bisa. Metode yang dilakukan adalah dengan Vertikultur, yakni, cara bercocok tanam secara vertikal. Bisa dilakukan dengan menggunakan/membuat semacam rak bersusun sebagai tempat meletakkan tanaman. Bisa juga menggunakan kaleng bekas, peralon, bambu, dsb. 
Untuk peletakan tanaman, hendaknya disusun berdasar kebutuhan cahaya dan jenis tanaman. tanaman yang membutuhkan cahaya relatif banyak, hendaknya ditempatkan paling atas, dilanjutkan peletakan tanaman yang kurang suka cahaya di bawahnya, bawahnya hingga paling dasar. Jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan vertikultur ini beragam, bisa tanaman sayur maupun hias, tanaman obat, atau bisa juga kombinasi tanaman sayur, obat dan hias. 
model vertikultur yang ditempel di dinding
 
 model vertikultur menggunakan bambu
model vertikultur menggunakan tong/drum
Setelah solusi satu ada, mungkin akan muncul pertanyaan lainnya. Kalau kamu tidak punya lahan, alias didindingnya saja menempel, bagaimana bisa menanam? Suatu pertanyaan yang pernah muncul dari teman saya. Akan saya jawab. Biasanya bila tinggal di rumah susun atau di perumahan begitu, terkadang memang tidak ada lahan yang tersisa. Tetap ada solusinya. Kalau di rumah susun, biasanya masih ada ruang kecil di balkon kan? nah, itu bisa digunakan untuk menanam. metodenya sama kayak tadi, ditempel atau digantung. Lantas, bila sudah tidak ada lahan, namun rumah sudah punya sendiri, maka tidak perlu takut untuk menanam tanaman di atap rumah. Dengan memodifikasi atap rumah dari yang landai, maka bisa dibuat agak datar. memang sedikit aneh bila mendengar cara bercocok tanam di atap, namun hal ini sudah banyak dilakukan di luar negeri. Tidak ada salahnya menanam di atap kan?


Baguskan???? Selain menghemat lahan, hal ini juga bisa digunakan sebagai langkah penyelamatan lingkungan, penyamaran rumah dari atas, dsbnya. Pertanyaan selanjutnya, apa tidak mersak atap? Tentu tidak. Tergantung cara kita bertanamnya juga. Agar atap tidak rusak, hendaknya pilih wadah menanam yang kedap air, atau lapisi bawah pot atau polibag dengan semacam terpal atau buatlah penampung air sisa penyiraman yang keluar dari pot atau polibag. Untuk efisiensi penggunaan air, sisa air yang keluar tadi bisa digunakan berulang untuk penyiraman. Hemat air kan? Save the earth lagi.
Kemudian, bagaimana dengan media tanamnya, kan tidak punya tanah? Jawabannya mudah. Kalau tidak punya tanah, bisa beli di tukang/penjual tanaman hias. Pupuk dan hormon-hormon atau vitamin bisa juga dibeli di toko-toko pertanian. Benih tanaman sekalian juga bisa dibel di sana. Tapi, agar pengeluaran bisa minim, media tanam bisa juga dibuat sendiri. Bahannya adalah dari sisa-sisa sampah dapur seperti sayuran atau buah yang tidak dimakan. Untuk pupuknya juga sama, hanya cara membuatnya berbeda. Kalau untuk media tanam, cukup sayuran atau buah itu diperam dalam plastik tertutup tanpa dikasih air yang berlebih, maka sampah-sampah itu akan membusuk dan berubah menjadi kompos. Biasanya bisa digunakan bila sudah 3-4 minggu. Untuk pupuk, sayuran atau buah itu dihancurkan, dicampur dengan air tajin atau air cucian beras, ditambahkan 1 sendok gula dimasukkan dalam botol tertutup, maka setelah 3 minggu bisa menjadi pupuk. Penggunaan pupuk cukup satu tutup dilarutkan dalam 2-3 gelas air. Pupuk yang dibuatpun punya manfaat lain. Selain untuk pupuk, bisa juga digunakan sebagai hormon karena kandungan mikroorganisme yang baik bagi tanaman. Selain itu juga bisa juga digunakan untuk kloset, sehingga tidak perlu menguras wc. hehehehe, serba guna kan?
Untuk wadah tanamnya, tidak perlu membeli atau banyak membeli karena barang-barang yang ada di sekitar kita bsa digunakan, misalnya kaleng bekas susu/biskuit, kaleng bekas cat, permen, toples plastik bekas, toples wadah sabun, jeli, ember bekas, bahkan botol bekas minuman juga bisa digunakan. Bahkan plastik wadah minyak, sabun, atau pembalut juga bisa digunakan. Tidak ada sampah yang tidak berguna sebenarnya. Bukan bermaksud vulgar, tapi memang kenyataannya demikian. Saya sebagai penulis sudah pernah menggunaakan barang-barang bekas itu untuk menanam. toples nastar di dapur, kaleng biskuit, plastik kemasan minyak, botol bekas, ember bekas, bola bocor (punya adik dibocorin dulu, terus dibolong sekalian buat wadah tanam..., hihihi. Licik), plastik kemasan pembalut juga (sekarang kan banyak pembalut yang kemasannya sulit terdegradasi alias tebel lah, makanya tak gunain wat nanem, kagak usah malu, adanya malah sombong), itung-itung tpa biar gak penuh, sama itu tu, pemulung biar kagak kecapean lah, baik kan?hihihi.
Oh ya, masih ada ni. model bercocok tanam yang pengen tak kemukain. Namanya Hidroponik. Hidroponik merupakan cara bertanam yang tidak menggunakan tanah sebagai medianya. Hidroponik telah menjadi alternatif populer bagi pertanian di tengah semakin menyempinya lahan akibat desakan perumahan dan industri. Hidroponik sendiri asal bahasanya dari Yunani, hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Merupakan sebuah metode penumbuhan tanaman yang menggunakan nutrisi mineral dalam air dan tanpa tanah.
Metode hidroponik memungkinkan tanaman di tanam di tempat-tempat yang mustahil untuk ditanami, misalnya saja di tumpukan batu, pasir, karang, dll. model tanamnya macem2 juga, ada yang pake listrik, ada juga yang enggak. ada yang sederhana, ada yang rumit. ada yang di dalam ruangan alias screen, ada yang di lapang/ luar ruangan. Yang jelas, metode Hidoponik ini gak pake tanah, Eh, pake juga bisa ding. Yang jelasnya lagi, sebenarnya metode ini adalah metode dg pengelolaan penggunaan air untuk budidaya tanaman. Jadi, airnya yang dikelola atau diatur penggunaannya. gituuuuuuuuuu....
hidroponik di dalam screen ini
ternyata petani jauh banget kan dari kesan kotor? ni buktinya. walaupun ini masih di luar negeri (hongkong/taiwan) tapi itu bisa menepis anggapan petani sebagai kelas bawah kan?
yang paling bawah adalah hidroponik statis model wadah air minum ayam. hasil magang ini.
magang semester 7 nie, waktu tahun 2011, masih imut gitu...,

sekian dulu deh, moga ada manfaatnya, kalau enggak yang penting bisa ngakak deh. kalau gak ngakak juga g papa. hihihi..

Senin, 15 Oktober 2012

WHEN IT RAINS

ketika hujan turun. suatu kalimat yang ambigu. Apakah kalimat ini merupakan kalimat tanya, ataukah berita?
Terlalu banyak pengertian. Yang jelas, ketika hujan turun, itu bisa berarti anugerah dan musibah.
Disebagian twmpat yang mengalami kekeringan atau daerah kering, hujan adalah suatu anugerah. Ya, itu karena air adalah barang langka, padahal keberadaannya sangat-sangat vital. Ketika hujan turun, bukan cuma air saja yang menetes dan tercurah dari langit. terkadang, saat hujan, daun-daun dan dahan berserakan terbawa angin. hemz...(senyum nie)

Tidak ada yang salah saat hujan, hujan sangatlah berarti. berarti untuk bumi, untuk tanah, tanaman, hewan, manusia juga, juga makhluk2 lain yang tidak tampak mata. Hloh?? Maksudnya dengan mata telanjang., seperti mikroba dan teman2nya. Air yang turun setelah sekian lama bumi kekeringan memang memberi arti bagi yang menghuninya. Air akan memberi secercah harapan baru, harapan untuk meneruskan kehidupan, memperbanyak jumlah dan keturunan, bagi tanaman dan hewan tentunya.

Lantas bagaimana denganku? Ketika hujan turun, apa yang terjadi denganku? (*_*)
hujan diluar rumah, memang memberi kebahagian bagi tanaman dan hewan. Bagiku? sama. Aku juga senang hujan turun. -Kenapa? Itu karena, saat berangkat atau pulang kampus, maka tidak terlalu panas jalanan kampus, pohon2 yang meranggas akan kembali menghijau, teduh kan? hihihi. Terus bagaimana, masak senang? Jawabannya tentu saja tidak senang juga. sisi lain dari huan turun atau musim hujan tiba adalah berarti harus ada pengeluaran tambahan ketika musim hujan.
-Hloh, kok bisa?
 - bisa dung, kan payungku sudah rusak, apalagi kalau nanti tertip angin. Hujan + angin, suatu perpaduan yang kurang menguntungkan. Payung akan berubah menjadi parabola. 
Kuonyol memang. setiap kali musim penghujan, setiap ganti tahun, pasti juga ganti payung. Hadeuh..,  dan akhirnya tetap saja hujan membawa anugerah. anugerah bagi penjual payung, penjual jas hujan, penjaja  jasa payung, penjaja jasa perbaikan payung, caping, dsb. hihihi

Jumat, 14 September 2012

KRISIS AIR

Air, suatu barang cair yang punya rumus kimia H2O tidak berwarna, berbau, memiliki fungsi vital sebagai pengisi sel dan juga bebas di alam yang keberadaannya melimpah, namun ternyata tetap susah. Susah mendapatkannya, terutama di daerah yang beriklim kering, tempat yang mengalami musim kemarau, bahkan di tempat yang melimpah airpun, air juga susah didapatkan. Hloh..., kok? Jelas saja. Walaupun suatu tempat kelebihan air, belum tentu air bisa dimanfaatkan, contohnya saja air laut, air bah, gak bisa kan?heheheh,. Di daerah pasang surut, tanah sulfat masam maupun daerah gambut, air juga susah untuk digunakan. terutama untuk kebutuhan sehari-hari.

Air di dunia ini memiliki karakteristik yang unik. Berbeda lokasi, keunikan ini semakin beragam. Mulai dari warna, rasa dan bau. Kandungan air di berbagai lokasi juga berbeda. seperti yang kita ketahui, air yang baik untuk konsumsi merupakan air yang tidak berwarna, berbau dan berasa, namun mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Kandungan air itupun tidak berlebih pula.

Air di daerah yang berkapur, berbeda dengan air yang ada di daerah pantai, pasir, gambut dan sebagainya. Ketika saya masih kecil, saya kan tinggal di daerah yang berkapur, tepatnya sieh di perbukitan kapur utara alias perbukitan Kendeng di daerah Sragen utara. Waktu musim kemarau, kami (masyarakat di sana-red) biasanya pergi ke mata air di pinggiran desa di bawah kaki gunung (bukit tepatnya). Air di sana sangat segar, berbeda dengan air sumur atau ledeng, terlebih air pam, sangat berbeda. Dingin, segar.

Berpindah dari tempat itu, (turun gunung), saya (ciee) tinggal di rumah simbah, lokasinya sieh 300 m dari bengawan solo. Untung pas banjir bandang 2007, rumah saya gak kerendam, biarpun rumah saya sudah terkepung air (curcol dikit..). Pertama kali saya bermukim, rasa airnya beda, agak licin, g keset, kapurnya masih banyak, biar gak sebanyak di lokasi pertama saya tinggal. kalau mandi, licin, dirasain, anyir. hweksss,.
Berpindah ke lokasi lainnya, kali ini bukan pindah rumah, tapi main ketempat saudara, kondisi airnya juga sama, lebih licin. rasanya juga beda. Waktu saya harus kos di Solo sekarang ini, airnya juga licin, gak keset.

Yang lebih aneh ketika saya praktek lapang di daerah Purworejo waktu itu, lupa saya daerahnya. Di sana, airnya berwarna kebiruan, baunya anyir, rasanya apalagi. gak enak. menurut penuturan yang empunya rumah, emang air di situ mengandung besi dan sebearnya tidak layak konsumsi, tapi katanya mau apalagi? sudah terbiasa katanya. Wuooo.
Mendapati air yang tidak layak juga masih ada, ketika saya mendapat kesempatan mengikuti Latsitarda Nusantara XXXII di Propinsi Riau 2011. Waktu itu, saya dari 4 orang anak asal UNS yang harus menelan ludah karena ketinggalan kapal, ehhhh, malah dapet pesawat selama seharian kami tinggal di mako menwa UIN Sultan Syarif Khasyim (suska) Riau. Tidak terduga memang, ternyata kawasan itu merupakan kawasan gambut, kayaknya sieh gambut pedalaman gitu. Warna airnya gelap, kayak kopi, baunyaaa...., kayak air rendaman cucian seminggu, Bau. Rasanya apalagi. Hwekssss. ngeri. Berpindah ke lokasi lain Di Siak Sri Indrapura (cieee) airnya berubah cui. ada yang air teh, ada yang air kencing. tai warnanya aja sieh.

Air di sana, terutama di daerah gambut dan sulfat masam merupakan air yang susah sekali. kalau mau menggunakan untuk mandi saja, harus diendapkan minimal 1 malam. Berbagai cara dilakukan untuk menjernihkan air dan memompa air bersih. tapi banyak gagalnya ternyata. bukan saja karena air gambut itu, ada hal lain, seperti kalau misalnya ngebor sumurnya terlalu dalam. Bukannya air bersih yang didapat, tapi malah air campur minyak, terlalu dangkal airnya air gambut. pipa-pipa air juga bermasalah, tersumbat semacam lumut (tapi sebenarnya ganggang kali ya?), jadinya harus rutin membersihkan saluran air. Perlu banyak tenaga dan biaya dung berarti? IYA. Makanya, berbagai penyuluhan tentang air di sana banyak mandegnya, terutama karena masalah itu. Susah.

lain tempat, lain juga permasalahan air, biarpun permasalahannya tetap sama. Di daerah merapi selanjutnya. Ketika saya dan tim saya berada di Klaten, tepatnya di Sidorejo dan Balerante, saya menemukan bahwa ternyata penduduk di sana itu membeli air dari tempat lain. Ngeri Bok. Gak tanggung-tanggung belinya, 3 tangki gedhe, itupun buat satu rumah. Permasalahan krisis air di dua lokasi ini semakin parah erutama setelah erupsi merapi tahun 2010 lalu. selain menyebabkan mata air kering, adanya material pasir dan batu juga menyebabkan sungai tertutup dan air tidak mengalir.

Banyak sekali sebenarnya cerita tentang krisis air yang saya alami. mulai dari kekurangan, kelebihan pun saya pernah mengalami. tapi yang jelas ternyata saya tinggal di sekitar aliran bengawan solo, yang ternyata populasi E. coli nya luar binasa. 300 ppm. Bayangpun, bila tiba-tiba kena diare, atau penyakit gatal, airnya saja tercemar. bukan cuma air bengawan yang tercemar, tapi sepanjang aliran bengawan solo juga ikut tercemar.

Mengenaskan.

Minggu, 09 September 2012

Makna diBalik Cerita Kancil dan Buaya

Kancil dan Buaya, cerita atau lebih tepatnya dongeng anak-anak yang populer ketika masanya. Tidak tahu apakah cerita/dongeng ini masih populer di jaman sekarang, karena nyatanya ada juga orang jaman sekarang yang tidak tahu dongeng ini. Sungguh dongeng inspiratif yang edukatif.

Flashback pada dongeng Kancil dan Buaya, maka dapat ditebak, tentu saja ada peran yang dimainkan oleh kedua binatang ini. Kancil merupakan ewan darat yang penggambarannya sebagai mamalia yang memiliki kecerdasan dan kecerdikan, lincah, banyak akal dan tidak takut. Sementara Buaya merupakan reptil air yang mendiami sungai, dimana dia digambarkan bertubuh besar, ganas, dengan moncongnya yang bergigi tajam yang bersiap memakan siapa saja yang melintas sungai.

Langsung keceritanya. Dikisahkan pada suatu hari, ada seekor kancil yang hendak menyeberang sungai. Kancil hendak menyeberang sungai karena di dalam hutan memang tidak ada jembatan seperti di kehidupan manusia di kota atau desa. Entah apa sebabnya kancil ingin sekali menyeberang sungai, mungkin karena dia ingin mengindari kejaran manusia yang sewenang-wenang melakukan perburuan, (hihi). Sementara itu, di dalam sungai, bersemayam (tinggal) kawanan buaya yang memang tempat hidupnya di sana. Mengetahui ada kancil yang akan menyeberang, si Buaya bertanya kepada kancil 
Buaya : " hoiiii Kancil, mau kemana engkau"
Kancil : " wahai Buaya, aku mau menyeberang ke sisi hutan yang sana. Apakah gerangan yang salah wahai Buaya perkasa?"
Buaya : "hoi kancil, ini adalah wilayah kekuasaanku. Barang siapa hendak ke sisi sana harus melalui kawananku."
Kancil : "Kalau begitu, aku ingin menyeberang wahai buaya perkasa, seberangkanlah aku kesana."
Buaya : " hahahaaaaaa. Apah, menyeberangkanmu? Tidak akan. Kami akan memakanmu"
Kancil : "....

dst.

Sangat panjang bila saya tuliskan cerita ini. Hanya saja, bila diturut jalan ceritanya maka akan kita ketahui bahwa kancil tetap bisa menyeberang sungai tanpa terluka dan dia berhasil mengelabui si Buaya yang menolongnya. Buaya memang menolong si Kancil, tapi dengan suatu imbalan nyawa. Gila. Kenapa tidak dari awal saja ketika si Kancil naik punggung Buaya, harusnya dijatuhkan saja, lalu dikoyak dan dimakan dengan moncongnya itu? Kenapa harus diseberangkan dahulu, baru disuruh masuk ke dalam mulut Buaya itu sendiri? Siapapun, pasti tidak akan mau mendatangi marabahaya yang mengancam jiwanya kan? Hadeuhhhhhhhh,.

dan Kancil, walaupun dia lincah, cerdas dan cerdik, agaknya sikapnya yang mengelabui Buaya bukan 100% perbuatannya itu dapat dibenarkan. Memang dia dapat terlepas dari maut Buaya, namun Jangan-jangan hal yang dilakukan Kancil itu bisa ditiru oleh sebagian orang. Bisa saja..

Berbagai cara terutama kecerdikan disalahgunakan oleh sebagian orang untuk keselamatannya sendiri atau keuntungannya sendiri. Sungguh licik memang siKancil, dan agaknya hal yang dilakukan kancil itu kemungkinan ditiru oleh para koruptor. Hlohhh. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi, tergantung dari mana kita menyikapinya. Cerita Kancil dan Buaya bagus namun tetap perlu adanya pendampingan dan arahan dari para orang tua agar siKecil dapat mengambil manfaat cerita yang dibaca.

Kamis, 06 September 2012

SISTEM PENGKASTAAN
"Benarkah Kasta Sudah Hilang/Terhapuskan?"

Kasta merupakan perkumpulan tukang-tukang, atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu yang pembagian manusia dalam masyarakat terdiri dari:
  1. Kasta Brahmana, para pekerja di bidang spiritual ; sulinggihpandita dan rohaniawan.
  2. Kasta Ksatria, para kepala dan anggota lembaga pemerintahan.
  3. Kasta Waisya, para pekerja di bidang ekonomi
  4. Kasta Sudra, para pekerja yang mempunyai tugas melayani/membantu ketiga Kasta di atas.
Sedangkan di luar sistem Catur Warna tersebut, ada pula istilah :
  1. Kaum Paria, Golongan orang terbuang yang dianggap hina karena telah melakukan suatu kesalahan besar
  2. Kaum Candala, Golongan orang yang berasal dari Perkawinan Antar Kasta

Sistem ini merupakan bentuk pelapisan sosial yang paling kaku dan mempunyai garis batas yang paling jelas, bahkan sering juga disebut sebagai bentuk yang ekstrem dari sistem kelas tertutup. Seseorang yang dilahirkan dari suatu kasta otomatis masuk ke dalam kasta orang tuanya dan tidak dapat mengingkarinya. Akan tetapi, apabila seseorang melanggar pantangan dan norma dari kastanya, ia akan diasingkan dan dikucilkan dari masyarakatnya. Dalam sistem kasta kualitas seseorang tidak diperhitungkan dalam menentukan kastanya, melainkan ditentukan oleh faktor keturunan.

Sistem Kasta sudah lama tidak terdengar di bumi pertiwi. Sistem ini adalah sistem pada masa kerajaan Hindu-Budha seperti yang pernah dituliskan dalam buku-buku sejarah. Pertanyaan yang muncul di benak saya, Benarkah sistem kasta sudah terhapus dari bumi Indonesia? Memang sekarang kita tidak menjumpai kasta. namun kalau dilihat lebih mendalam/teliti, sistem kasta tetap saja ada di masyarakat ini., hanya saja namanya berubah menjadi kelas sosial dan kelas ekonomi. 
Walaupun saat ini yang paling menonjol ditentukan oleh kondisi sosial dan ekonomi, kelas sosial tetap tak memiliki batasan jelas yang membedakan kelas satu dengan lainnya. Masing-masing menggunakan batasan lunak. Dalam hal konsumerisme, misalnya, kelas bawah dikatakan irasional saat berbelanja, cenderung berorientasi jangka pendek tanpa bisa berpikir untuk jangka panjang.
Kelas menengah akan memilih produk yang memang mencitrakan kelas, yang banyak menjadi rujukan di kalangan mereka. Selain itu, mereka juga sangat mungkin melirik produk-produk masyarakat kelas atas, tapi membeli yang sesuai dengan daya beli mereka. Sementara kelas atas sendiri mayoritas memilih produk dengan sangat selektif dan biasanya bermerek global, mencitrakan kelas mereka. Itu yang umum terjadi, tapi nggak jarang juga masyarakat kelas menengah irasional saat berbelanja, atau kelas atas membeli barang buatan lokal yang banyak dijual bebas dan murah. Ini yang disebut sebagai batas lunak, tak ada patokan yang pasti.
Realitasnya, kelas sosial jadi patokan orang bersikap. Yang kaya yang punya segalanya, sedangkan yang miskin makin dipersulit dengan birokrasi maupun bonus sikap sinis dari banyak pihak. Kelas sosial pun jadi tolok ukur bagaimana seseorang diperlakukan. Timbul kesenjangan di tiap kelas yang akhirnya menumbuhkan stereotipe tertentu, seperti orang miskin akan selamanya ada di bawah, atau orang kaya seumur hidup berhak hidup makmur dalam kemewahan. Diskriminatif.
di luar sisi negatif itu, lewat pembagian kelas tersirat inilah berbagai persoalan, mulai dari politik sampai yang berhubungan dengan perekonomian, dapat dianalisis. Ibarat menilik pasar, subjek dan objek dalam perpolitikan maupun perekonomian adalah masyarakat, karena itulah untuk menyasar secara tepat, siapa pun harus tahu kelas terbesar yang mendominasi beserta karakteristiknya untuk menentukan strategi kampanye maupun marketing.
Mungkinkah jurang pemisah itu ditiadakan, mengingat banyak hal yang solusinya diperoleh dari pemisahan kelas dalam masyarakat? Tidak. Selama masih ada masyarakat, kelas sosial senantiasa hidup di dalamnya dan jadi label penanda. Seseorang dinilai bukan dari perbuatan atau prestasinya semata, tapi juga di posisi ekonomi mana dia berada, itulah “hukum alam” yang harus dihadapi saat ini. 
masalah kelas sosial dan ekonomi, akhirnya berimbas kearah dunia pendidikan. orang yang memiliki kelas sosial dan ekonomi tinggilah yang dapat mengenyam dan menikmati pendidikan tinggi. tidak banyak kelas sosial dan ekonomi rendah yang dapat menikmatinya. bukan salah kelas sosial menurut saya, tapi karena biaya hidup dan harga-harga yang mahal di negeri ini, menyebabkan masyarakat kelas kecil tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan itu. sungguh ironis, ketika sebelumnya negara kita merupakan negara yang notabene merupakan negara makmur dijaman dulu, (Majapahit -  Sriwijaya), dimana pendidikan dan karya-karya sastra bernilai dihasilkan, sekarang sudah jauh berbeda. orang-orang yang sebenarnya pintar, seorang intelek, namun karena ekonominya membuatnya tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak, yah..., berakhirlah dia sebagai orang-orang biasa saja, namun dengan pemikiran yang tetap luar biasa.

Sumber:
http://wikipedia.com
dan dari banyak sumber

Rabu, 05 September 2012

arsitektur akar
suatu kelebihan tanaman dalam mempertahankan hidup dan keajaiban alam

ketika hawa siang sangat panas, terkadang jika kita berada dibawah pohon/berteduh, maka hawanya berubah menjadi segar. tidak ada rasa panas dan gerah ketika sedang berada di bawah pohon tatkala suhu luar sangat panas. penyebab pohon dapat merubah iklim mikro karena pohon ketika berfotosintesis, akan menghasilkan energi, O2 dan uap air. O2 dan ap air inilah yang menyebabkan suhu mikro menjadi sejuk dan segar.
ketika musim panas seperti sekarang ini, terkadang beberapa pohon mulai meranggas daun-daunnya. dapat terlihat bahwa ketika daun-daun mulai menggugur, maka terlihat suatu kerumitan pada percabangan pohon. banyaknya cabang yang kemudian menyabang lagi mungkin bagi banyak orang tidak dipedulikan bahkan kadang mungkin banyak orang berpikir "masa bodoh" pada pohon ya? sebagian besar orang hanya melihat pohon dari segi ekonoms saja. terkadang untuk melihat dari sisi yang artistik atau lainnya orang belum melakukan itu.
itu baru pohon yang tampak di atas tanah. belum yang terkubur di dalam tanah. bagian tanaman yang terkubur di dalam tanah tentu saja adalah akar. bagi sebagian orang akar diartikan sebagai penyangga tanaman agar dapat berdiri tegak, alat untuk menyerap hara yang digunakan untuk bahan fotosintesis, dan juga untuk melindungi tanah dari erosi. memang hal itu benar, itu adalah fungsinya.
akar itu sangat rumit. bukan cuma fungsinya saja yang rumit, bentuknya saja juga rumit. ukurannya, kemampuannya dan juga warnanya juga rumit. kehidupan di sekitar perakaran juga rumit. Tidak terkira bahwa ternyata disekitar perakaran banyak sekali kehidupan. baik itu mikroba maupun makrofauna dan floranya.
berbeda tanaman, struktur perakarannya berbeda. berbeda tempat hidup, jumlah dan populasi biota juga berbeda. arsitek akarnya juga berbeda. ketika suatu tanaman tumbuh ditempat yang berbatu, maka posisi akarnya menjadi sangat ruwet, padahal ditempat yang biasa saja, akar tanaman sudah ruwet. ada tanaman yang perakarannya terus menembus kebawah (tunggang)  dengan sedikit akar serabutnya begitu juga kebalikannya. ada tanaman yang lebih banyak memiliki akar yang ke arah horisontal maupun vertikal tergantung dari jenis tanaman atau lokasi tumbuh.
akar akasia
akar pohon bawangan



Senin, 13 Agustus 2012

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
AAAaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaa
a
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
  aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
                                                aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
          aaaaaaaaaaaaaaaa       aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Rabu, 08 Agustus 2012

Konservasi Tanah


Tanaman perkebunan banyak diusahakan pada lahan dengan kemiringan agak curam, sehingga dapat terjadi erosi yang menjadi salah satu penyebab kemunduran kualitas tanah dan berdampak pada penurunan
produktivitas lahan.  Guna mengurangi erosi sampai batas erosi yang dapat diabaikan (tolerable soil loss), maka beberapa tindakan pengendalian erosi perlu dilakukan, terutama pada saat tanaman masih relatif muda atau tingkat penutupan lahan relatif rendah.   Beberapa alternatif teknik konservasi yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
1. Penanaman tanaman penutup tanah
Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman erosi serta memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah.
Tanaman penutup berfungsi untuk menahan dan mengurangi daya rusak butir-butir hujan dan aliran permukaan, sebagai sumber pupuk organik, dan untuk menghindari dilakukannya penyiangan yang intensif. Penyiangan intensif dapat menyebabkan tergerusnya lapisan atas tanah. Untuk menghindari persaingan antara tanaman penutup dengan tanaman utama, dapat dilakukan penyiangan melingkar (ring weeding).  

Tanaman yang digunakan sebagai tanaman penutup memerlukan persyaratan berikut:  (a) mudah diperbanyak; (b) sistem perakaran tidak menimbulkan kompetisi dengan tanaman utama; (c) tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun; (d) tidak mensyaratkan tingkat kesuburan yang tinggi; (e) toleran terhadap pemangkasan, resisten terhadap hama, penyakit, kekeringan,  naungan, dan injakan; (f) mampu menekan pertumbuhan gulma; (g) tidak akan berubah menjadi gulma; dan (h) tidak mempunyai sifat-sifat yang mengganggu seperti duri dan sulur-sulur yang membelit. Beberapa jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman penutup tanah di lahan perkebunan antara lain:  Arachis pintoii, Centrosema pubescens, Calopogonium muconoides, Mucuna  sp., dan tanaman legum menjalar lainnya.
2. Strip rumput alami
 Merupakan teknik konservasi dengan cara membiarkan sebagian tanah pada barisan/strip sejajar kontur
(di antara tanaman perkebunan) ditumbuhi rumput secara alami selebar 20-30 cm.

Strip rumput bermanfaat untuk konservasi tanah dengan cara mengurangi kuatnya aliran permukaan. Selain
itu strip rumput juga dapat berfungsi sebagai sumber pakan ternak. Dengan berjalannya  waktu (3-4 tahun setelah aplikasi), strip rumput alami dapat membentuk teras kredit.
3. Rorak
Rorak adalah lubang yang dibuat di bidang olah atau saluran peresapan sebagai tempat penampungan air aliran permukaan dan sedimen. Ukuran rorak yang umum digunakan pada lahan usaha tani tanaman perkebunan adalah panjang 50-100 cm, lebar 50 cm, dan dalam 30-50 cm.
Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan rorak adalah air hanya boleh tergenang beberapa saat. Apabila penggenangan berlanjut dikhawatirkan akan menimbulkan masalah berupa penyakit yang dapat menyerang tanaman. Selain berfungsi untuk menampung sedimen (sediment trap) dan menyalurkan air, rorak juga dapat menampung serasah, sehingga rorak dapat berfungsi sebagai fasilitas untuk aplikasi mulsa vertikal . Rorak juga dapat merangsang pertumbuhan akar baru, yang berdampak pada peningkatan produksi tanaman kopi.
4.  Sistem multistrata
Merupakan konservasi tanah dengan cara penanaman tanaman buah-buahan, kayu-kayuan, dan/atau tanaman legum multiguna (multipurpose leguminous) di antara tanaman perkebunan (tanaman utama), sehingga tercipta komunitas tanaman dengan berbagai strata tajuk.  Dengan kondisi yang demikian, hanya sebagian kecil saja air hujan yang langsung jatuh ke permukaan tanah. Selain menguntungkan dari segi konservasi tanah, penerapan sistem multistrata dapat memberikan keuntungan lain, diantaranya (1) tersedianya naungan untuk tanaman utama sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma; (2) pangkasan dari tanaman legum pohonan dapat berfungsi sebagai sumber mulsa dan pupuk hijau; dan  (3) tanaman lainnya yang ditanam dalam sistem multistrata dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.

Sumber : Balit Tanah






Senin, 06 Agustus 2012

MENGENANG SASTRA KLASIK
"hikajat dan dongeng jawa purba"

sebuah buku bertahun 1974 yang merupakan kumpulan dari dongeng-dongeng, mitologi dan sejarah masyarakat yang ada d Indonesia. banyak hal yang bisa dipetik dan diperoleh dari buku ini. nilai-nilai moral, sejarah, kepahlawanan, kejujuran, kesetiakawanan dan sebagainya menjadikan buku ini sangat menarik buat saya.
tidak banyak generasi muda yang tahu dan mengerti adanya buku ini. bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini mampu mmbuat seolah-olah kita berada di dunia cerita yang dituliskan. banyak mitologi-mitologi yangdisajikan dalam buku ini. mitologi yang mana bila dicari keberadaannya sungguh apik dan nyata. diantaranya adalah cerita tentang Brawijaya Ciung Wanara dan Raja Mundangwangi. nama-nama itu adalah nama-nama raja tanah jawa yang kemungkinan tidak banyak diketahui oleh orang banyak.
Raja Mundangwangi merupakan raja di kerajaan Siliwangi, sedangkan Brawijaya Ciung Wanara merupakan pendiri dari Majapahit. kedua nama ini saling berikatan karena mereka adalah keluarga.
kemudian, ketika kita mendenga Pasopati, barangkali kita akan mengira bahwa itu adalah FC dari Persis Solo. memang ada kaitannya barangkali. nama Pasopati sendiri merupakan nama seorang alim yang pertamakali menganut agama islam di pulau jawa dan namanya diabadian oleh raja (lupa saya)karena kejujuran dan kesalihannya membuktikan bahwa Allah maha Adil dan Mengetahui lewat keris yang dibawa lahir oleh putra raja.
adanya cinta dan pembangkangan menyebabkan Tisna Wati sang putri dari Batara Guru berubah menjadi sebatang padi seperti Dewi Sri. Tisna wati merupakan putri Batara Guru yang beliau kutuk karena melanggar ketentuan kahyangan dimana seorang dewa/dewi tidak boleh menyukai manusia apalagi menikahinya. tisna wati dikutuk bersama dengan pemuda desa menjadi batang padi yang menguning dimana bulirnya telah menua sehingga merunduk dan seolah-olah membentuk hati. sungguh indah....
masih banyak lagi hal-hal menarik dari buku ini, seperti asal mula tebu di pulau jawa, lutung kasarung, dewi ngalima, desa polaman, dan sebagainya. sayang buku ini sudah tidak terbit lagi, padahal banyak hal yang bisa diperoleh. kesombongan, ketamakan, pemangkangan, kelicikan, semuana akan kalah oleh yang namanya kebaikan, kejujuran dan sifat welas asih. sungguh beruntung saya masih bisa membaca buku ini., salah satu buku terindah yang saya baca... 

Kamis, 12 Juli 2012


Bahasa Sansekerta mempunyai nilai logika, etika, dan estetika yang sangat tinggi dalam lingkungan kebudayaan Jawa. Sejak dulu kala, bahasa Sansekerta digunakan dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak kitab Jawa Kuno yang ditulis dengan menggunakan unsur serapan bahasa Sansekerta. Pada perkembangannya, bahasa ini lebih popular dengan penyebutan Bahasa Kawi. - itu adalah penggalan yang saya ambil dari kamusnya.
sudah lama saya menyukai bahasa sansekerta, ingin belajar, memahami kosakatanya dan penggunaannya. lama mencari, akhirnya saya menemukan kamusnya.
indah kata-katanya, mendasar, tapi maknanya luar biasa., seperti ini contohnya
A
aba  : perintah; aba-aba : memberi perintah 
abah  :  alat, perkakas; abahabah, abahan :  perkakas, alat-alat  
abang  : merah 
abi :  lebih, bagus, baik; 
abicara :  santet; 
abicaraka :  santet; 
abilasa :  hawa nafsu; 
abimana :  congkak, sombong; abimantrana :  restu, berkah; 
abimata :  1  hormat; 2 bijaksana; 
abinawa:mengagumkan, terpuji; 
abipraya :  citacita;
abirama :  selaras, serasi; abirawa :  repot, menyusahkan;
abirupa :  cantik, indah; 
abisatya :  teman setia, sahabat karib; 
abiséka :  wisuda, penobatan; 
abiwada :  penghargaan; 
abiwara :  pelajaran; 
abiyasa :  pandai, bijak
dst....
mengasyikkan dapat membaca dan mempelajari sansekerta., selain menambah kosakata, juga bisa membuat kita memahami tentang arti dari kata dalam bahasa sansekerta yang luas dan mendalam maknanya.