Rabu, 10 Juli 2013

Untukmu Pohon

Pernahkah kalian berfikir tentang sebuah pohon? atau daunnya?
Sejak kecil aku begitu kagum akan pohon. Aku belajar dari pohon. Banyak pelajaran yang kudapat ketika aku melihat pohon.
Begitu kokohnya sebuah pohon berdiri tegak di atas tanah, bahkan di antara celah batu karang sekalipun. Gagah tinggi menjulang, tidak peduli seberapa sulit atau ganas lingkunganmu, pohon tetap memberikan manfaat bagi banyak makhluk.
Kau (pohon) beri kami oksigen yang merupakan sumber kehidupan bagi kami, kau berikan daunmu, buahmu untuk pengisi perut kami. Kau tidak mengeluhkah pohon? Andai engkau bisa bicara, andai aku bisa mendengarmu bicara, apakah gerangan yang akan kau katakan?
Benarkah kami (manusia) terlalu jahat kepadamu?
Sewaktu kecil, saat kupandangi pohon randu hutan yang menjulang tinggi, aku selalu takjub dan bergumam "alangkah indahnya pohon itu, sangat besar.. amboi, di dahan ada elangnya...cantk."
tapi beberapa waktu kemudian tak kujumpai lagi elang bertengger karena pohonmu telah hilang. ditebang orang.
Pohon, engkau sangat baik pada kami (manusia). walau engkau menyedot air, tapi engkau tetap menjaganya untuk kami.  Engkau tidak rakus. bahkan engkau menjaga sebuah mata air untuk tetap mengalirkan airnya.
Leluhur kami bilang beberapa pohon dikeramatkan, terutama yang dekat dengan mata air. Leluhur tidak pernah bercerita, kenapa pohon dikeramatkan, tapi kini aku tahu pohon mengepa engkau dikeramatkan. Karena engkau menjaga agar tidak terjadi kekeringan kan? 
Pohon, engkau sediakan bagi kami batangmu untuk kami jadikan sebagai rumah maupun hal lainnya. Engkau diam saja. Tidak ada sepatah katapun engkau ucapkan. Walau engkau sudah tidak punya batang atau daun, rembesan air tetap keluar dari bekas gergajianmu pohon. Suatu waktu engkau mampu memunculkan tunas baru, tapi da juga diantaramu yang mati kering. Terkadang kami juga tidak peduli untuk menggantimu pohon, banyak manusia yang tidak peduli untuk mengganti menanam pohon.
Pohon engkau lindungi aku, kami dari teriknya panas siang hari maupun dari rintikanya hujan. Engkau kurangkan kebisingan yang ada, Engkau sediakan keindahan yang tiada taranya.
cabangmu adalah kerumitan seni yang luar biasa. begitu juga dengan akarmu. Kau cengkeram dan jangkar kuat-kuat tanah tempat berpijak. Tak kau biarkan tanah habis, Kau selalu sediakan nutrisi dari daunmu, atau buahmu yang jatuh busuk ke tanah. Kau berikan makanan bagi semua pohon.

Tapi ada satu hal yang kusalut dan kukagumi darimu.
POHON DAN DAUN, tidak pernah terpisah kan?enkau sangat gagah bila bersanding dengan daun, tapi kau terlihat gersang tanpa daunmu. engkau masih hidup tatkala daunmu gugur di musim kemarau atau musim gugur, tapi engkau tidaklah seindah saat kau masih ada daun. benarkan? Tanpa daun mungkin pohon masih bisa hidup, tapi tanpa pohon? daun tidak pernah ada.
Selama proses hidupmu, engkau selalu bersama dengan daun. ketika satu daun jatuh/gugur, maka daun yang gugur akan membusuk dan menjadi nutrisimu. Ketika satu daun jatuh, akan muncul tunas baru. engkau selalu menghijau. Kalian tidak terpisahkan. Bersama, kalian bermanfaat bagi semua. 
Terima kasih pohon.....