KEARIFAN LOKAL DAN WAWASAN KBANGSAAN
Kearifan lokal. Suatu hal yang memiliki pengertian yang luas dan maknanya sangat dalam sekali. Kearifan lokal merupakan dasar untuk pengambilan kebijakan dalam tingkatan lokal diberbagai bidang. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya yang ada dalam komunitas masyarakat.
Suatu kearifan lokal dapat digunakan sebagai petunjuk dan pedoman akan suatu identitas bangsa. Tanpa adanya kearifan lokal, mungkin suatu negara tetap ada. Namun tanpa kearifan lokal, kita tidak tau identitas kita itu seperti apa. Kadar kecintaan terhadap negara dan bangsa tercermin dari adanya budaya lokal, adanya kearifan lokal. Di jaman yang semodern ini ternyata kita generasi sekarang ini sudah banyak yang meninggalkan nilai-nilai lokal yang ada dalam masyarakat. Banyak orang yang malu dan menganggap bahwa kebudayaan lokal adalah bukti peninggalan masa prasejarah yang penyembah berhala sehingga mereka mulai meninggalkannya.
Lantas, benarkah itu? Bagaimana dengan nilai-nilai luhur yang ada? Wah, ternyata itu juga sudah mulai terkikis. Banyak anak-anak muda yang tidak tahu dan mengenal budaya lokal. Budaya yang pada jamannya dahulu merupakan suatu hiburan, suatu teladan dan sebagainya kini jarang terdengar.
Yang jadi pertanyaan, apakah ada yang salah dengan Budaya Lokal itu? Apakah yang salah dengan Kearifan lokal itu? Sungguh naif orang-orang jaman sekarang. Melihat dan memandang hanya dari satu sudut pandang saja.
Kenapa di dekat sumur yang dikeramatkan selalu ada sumur besar?
Kenapa di pinggir sawah para petani dahulu selalu membuat sesaji yang dinamakan cok bakal dan janang merah jenang putih?
Apakah bentuk-bentuk pengkeramatan dan pemberian sesaji itu adalah bentuk pemujaan?
Jawabannya adalah bukan.
Menurut saya itulah bentuk Kearifan lokal. Kearifan lokal yang mulai ditinggalkan, dan mulai jarang terdengar lagi.
Dijaman yang secanggih seperi sekarang ini, semua hal itu yang merupakan peninggalan leluhur sudah bisa dijelaskan secara ilmiah. Tidak ada unsur pemujaan dalam hal-hal yang ditingglakan leluhur. Menurut saya, orang-orang jaman dahulu bukanlah orang kuno yang bukan tanpa dasar. Semuanya berdasar, semuanya ada pelajaran dibalik hal-hal yang ditinggalkan itu. Tugas kita adalah mencari tahu, maksud dibalik semua itu.
Sumur besar yang ada pohon besarnya, pasti airnya tidak akan pernah kering walaupun pada musim kemarau panjang. Lantas apa hubungannya dengan pengkeramatan pohon dan sumur? Jawabannya sudah jelas bahwa pohon memiliki sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus akan memperbesar jumlah pori tanah. Karena humus bersifat lebih higroskopis dengan kemampuan menyerap air yang besar (Bernatzky, 1978). Maka kadar air tanah akan meningkat.