Kamis, 22 Januari 2015
Infused Water (pada Tanaman) Bisakah Dilakukan?
Selama ini, kalau kita mendengar istilah Infused Water, pastilah banyak yang berfikir bahwa itu adalah air kesehatan yang dibuat untuk sehari-hari yang menunjang aktivitas manusia. Infused water atau spa water atau dalam bahasa indonesia disebut air infus tengah menjadi trend kesehatan yang baru baik diluar negeri dan kini merebak sampai ke Indonesia. minuman ini sebenarnya merupakan air putih yang telah diberi tambahan potingan buah atau herbal sehingga memberikan sensasi rasa air tertentu dan bermanfaat bagi kesehatan. Secara teknis, infused water dibuat dengan memasukan irisan buah-buahan ke dalam air putih, kemudian didiamkan beberapa jam sampai sari buahnya keluar dan air akan berubah rasanya.
Kembali ke tema awal, apakah hubungan infused water yang selama ini dengan infused water pada tanaman? kalau menurut saya sebenarnya ini hanya istilah saja. infused water pada tanaman menurut saya adalah bertanam dengan teknik hidroponik itu sendiri. hidroponik merupakan cara bertanam tanpa menggunakan media tanah. media penanaman, umumnya menggunakan air nutrisi yang berguna untuk tumbuh berkembangnya suatu tanaman.
Berbagai macam metode hidroponik sudah dikembangkan, seperti hidroponk rakit apung, NFT, aeroponik dsb. Kesemua dari teknik budidaya hidroponik, tidak terlepas dari nutrisi tanaman itu sendiri. Berbagai upaya dilakukan petani maupun pelaku budidaya Hidroponik utuk mendapatkan komposisi nutrisi yang tepat agar tanaman mereka juga mampu tumbuh layaknya saat ditanam menggunakan media tanah.
Nutrisi untuk budidaya hidroponik harus mengandung nutrisi esensial yaitu berupa unsur makro dan unsur mikro. Unsur makro terdiri dari C, H, O, N, S,P, K , Ca, Mg sedangkan unsur mikronya yaitu Fe, Mn, Zn, Cu, Co, B, Mo, Cl . Nutrisi Organik untuk hidroponik dapat dibuat sendiri maupun membelinya di toko-toko pertanian maupun gerai tanaman hias. Untuk pembuatannya sendiri, nutrisi untuk Infused Water pada tanaman atau yang lebih dikenal sebagai Hidroponik menurut dosen ilmu tanah UNSOED Purwokerto bernama Bp.Ir. Ismail terdiri dari
- untuk bahannya:
300 kg kotoran kambing,
500 kg jerami
100 kg arang sekam
100 kg dedak/ bekatul
300 gr belerang
17 kg daun lamtoro/ kacang-kacangan
6 kg daun sirsak
2,5 kg tetes/ gula
1 lt Em4/ mikroorganisme
Air bersih secukupnya
- untuk Alat-alat yang digunakan :
Water toren atau terpal sebagai wadah
Aerator 45 lt/ menit dan selangnya
- Cara Membuat nutrisi organik untuk hidroponik :
Cincang daun lamtoro dan daun sirsak
Masukkan semua bahan ke dalam water turen atau terpal yang sudah dibentuk bak
Masukkan air bersih hingga kondisi macak-macak
Beri udara dengan aerator hingga terjadi fermentasi aerob
Biarkan selama 30 hari
Ambil airnya dengan cara di saring
- Cara menggunakan nutrisi organik untuk hidroponik :
Ambil larutan bagian atas yang tidak ada endapannya.
Cairan hasil fermentasi di encerkan dengan perbandingan 1 : 10 (10 bagian air dan 1 bagian poc)
Gunakan larutan ini untuk penyiraman atau nutrisi hidroponik.
Bisa juga digunakan untuk penyemprotkan tanaman.
Gunakan ampasnya untuk pupuk organik padat (media tanam dalam pot)
Karena resep ini organik dan tidak baku sebaiknya dalam pembuatannya dibuat dalam skala lebih kecil dan penggunaannya juga diuji coba untuk beberapa tanaman dulu agar jika terjadi kesalahan tidak terlalu banyak.
Pembuatan nutrisi tanmana untuk Hidroponik memang berbeda antara pembudidaya satu dengan pembudidaya yang lain. Berbagai formulasi nutrisi telah tercipta. Terdapat kelemahan dan kelebihan masing-masing nutrisi, namun kesemuanya diharapkan dapat menunjang aktivitas budidaya tanaman hidroponik yang organik.
Berhubung saat ini istilah Infused water sedang ngtop di Indonesia, maka saya berpikir, kenapa tidak dengan tanaman? Sama halnya dengan Infused Water yang bisa dibuat dengan harga terjangkau dan dengan bahan seadanya, maka Hidroponik juga bisa dilakukan dengan teknik yang sederhana, tidak memakan banyak biaya, bisa dilakukan untuk usaha kecil-kecilan di tingkat rumah tangga, dapat dilakukan di lahan yang sempit, pokonya efisien.
Gambar di atas adalah contoh bahwa Hidroponik itu ramah lingkungan dan tidak banyak makan biaya. Botol bekas minuman, maupun kaleng bisa kita manfaatkan untuk wadah media. dan yang lebih penting adalah praktis. pasti, ibu-ibu di rumah, atau bapak-bapak yang kebetulan lahannya sempit, hidroponik sistenm vertikultur adalah solusinya, seperti tampak pada gambar di bawah ini :
nah, mudahkan...? ayo kita bersama-sama untuk melakukan green living, bertanam hidroponik, bertanam organik, dan gaya hidup sehat... sekian :)
Langganan:
Postingan (Atom)